LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH IV

PTS Jadi Tonggak Menuju Indonesia Emas 2045

Mengusung tema “Transformasi Perguruan Tinggi Swasta Berdampak untuk Indonesia Emas 2045”, Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) menyelenggarakan Musyawarah Nasional (Munas) ke-VII tahun 2025, Sabtu 2 Agustus 2025 di Auditorium Lantai 17 Smart Building UNIKOM, Bandung.

Melalui kegiatan ini diharapkan perguruan tinggi swasta (PTS) mampu menjadi tonggak penting dalam menyatukan arah dan langkah strategis untuk menuju Indonesia yang gemilang. Lebih dari 400 peserta yang terdiri atas pimpinan PTS serta perwakilan APTISI dari seluruh provinsi di Indonesia turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dihadiri langsung oleh Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) RI, Brian Yuliarto menekankan pentingnya peran PTS dalam mencetak SDM unggul dan berdaya saing tinggi, sekaligus menjadi garda depan pembangunan karakter bangsa menuju visi Indonesia Emas 2045, 

“Kami melihat perguruan tinggi saat ini sangat strategis seiring dengan keinginan Presiden RI untuk memiliki pertumbuhan ekonomi yang tinggi untuk itu kita membutuhkan kualitas SDM yang tinggi dan tentunya sangat membutuhkan peran  Perguruan Tinggi, salah satunya APTISI,” ujar Brian.

Sementara itu, Ketua APTISI Pusat, Budi Djatmiko mengatakan, untuk mendukung daya saing SDM dari PTS, perlu adanya regulasi mengenai batas waktu penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi negeri. 

“Ke depannya, perguruan tinggi negeri (PTN) diharapkan dapat lebih berfokus pada pengembangan riset di jenjang S2 dan S3. Sementara itu, PTS diarahkan untuk memaksimalkan peran dalam penyelenggaraan pendidikan di jenjang D3 dan S1,” ungkap Budi.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, Mendiktisaintek telah mengajak seluruh PTS untuk turut mewujudkan visi tersebut. Salah satu strategi utamanya dengan meningkatkan Angka Partisipasi Kasar (APK), antara lain melalui optimalisasi program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah yang 70 persen penerimanya berasal dari PTS.

“Kita berharap angka partisipasi pendidikan dasar hingga tinggi semakin meningkat, seiring dengan perluasan cakupan program KIP Kuliah sebagai daya ungkit utama akses pendidikan,” imbuhnya.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan tema munas kali ini sangat relevan dengan dinamika dan tantangan yang tengah dihadapi bangsa kita. Di tengah kompleksitas persoalan nasional, perguruan tinggi menjadi salah satu komponen strategis yang memiliki peran penting dalam menciptakan solusi dan arah pembangunan. 

“Oleh karena itu, semangat kolaborasi dan gotong royong dari seluruh elemen, termasuk PTS, menjadi kunci untuk menghadirkan perubahan nyata dan berkelanjutan bagi masa depan Indonesia,” kata Herman

Pada kegiatan ini para peserta Munas APTISI VII juga merumuskan Deklarasi Bandung yang berisi sepuluh rekomendasi strategis bagi pemerintah dan pemangku kepentingan, Dengan demikian, Munas APTISI VII bukan hanya menjadi forum internal organisasi, tapi juga sebagai wadah penyampaian aspirasi dan kontribusi nyata dunia pendidikan tinggi swasta terhadap kebijakan nasional. 

APTISI berkomitmen untuk terus menjadi mitra strategis pemerintah dalam menciptakan ekosistem pendidikan yang adil, berkualitas, dan inklusif demi mewujudkan generasi emas Indonesia 2045.

Kegiatan ini juga mendapatkan dukungan penuh dari LLDIKTI Wilayah IV. Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman turut hadir langsung untuk mendampingi dan memfasilitasi berjalannya munas dengan baik.

Share:

More Posts