LEMBAGA LAYANAN PENDIDIKAN TINGGI WILAYAH IV

Dari A-Z, Bahas Tuntas Publikasi Jurnal 48 Dosen Antusias Ikuti Coaching

GRADASI (Gotong Royong Akademisi Bersinergi dan Berinovasi) Episode Dua: Publikasi Tuntas masih terus berlangsung secara rutin di beberapa titik. Kali ini Coaching Penulisan Artikel Ilmiah hadir di Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Kamis 17 Juli 2025.

Sebanyak 48 dosen hadir dan aktif mengikuti diskusi yang berlangsung. Membuka acara secara langsung, Kepala LLDIKTI Wilayah IV, Lukman menyampaikan, masalah utama dari mutu pendidikan tinggi terdapat pada SDM dosen. 

“Dari 418 perguruan tinggi, baru ada 13 yang unggul. Di 418 perguruan tinggi tersebut, terdapat 31.333 dosen. Namun, hanya ada 370 yang menjabat sebagai profesor. Padahal, 60 orang di antaranya, dua tahun lagi akan pensiun. Itu berarti hanya 1% dosen aktif yang bisa mencapai profesor,” ungkap Lukman.

Kemudian, ia melanjutkan, dari 31.333 dosen terdapat 9.555 yang belum memiliki jabatan fungsional (jabfung) dan baru ada 5.723 dosen yang sudah menempuh pendidikan S3. Inilah yang menurut Lukman menjadi permasalah utama.

“Rata-rata yang menempuh S3 itu di atas 50 tahun. Kemudian, mengajukan untuk jadi profesor itu di usia 60 tahun. Jangan sampai jenjang karir itu tidak direncanakan. Ubah mindset untuk punya perencanaan yang baik,” ucapnya.

Menurutnya, publikasi hanya salah satu bagian untuk mengejar karir dosen. Oleh karena itu, LLDIKTI Wilayah IV akan terus mengupayakan pelatihan penulisan artikel ilmiah hingga dapat terpublikasi, sehingga minimal bagi dosen yang belum punya jabfung ke depan jadi segera memiliki jabatan.

Ia menyebutkan, selama menjalankan ULT Keliling di 5 regional ditemukan fakta, ternyata baru ada 700 orang dari target 10.000 dosen yang berhasil dibantu proses jenjang karirnya. Kendalanya bukan karena masa kerja, tapi karena belum punya publikasi ilmiah.

“Oleh karena itu, kami minta seluruh perguruan tinggi unggul untuk membantu perguruan tinggi yang belum unggul dan dosennya belum punya publikasi serta terkendala untuk bisa terbit di jurnal,” ujarnya.

Ia berharap, melalui workshop tersebut proses publikasi artikel ilmiah lebih ringkas karena telah sesuai dengan selingkung dan persyaratan yang ada. Dengan begitu, bukan hanya menambah kuantitas, tapi juga mempersiapkan kualitas dari penerbitan jurnal.

“Kami dampingi sampai submit. Prosesnya tidak ‘simsalabim’, tapi kegiatan ini membuat prosesnya lebih ringkas karena manuskripnya tidak mentah banget saat ditinjau ulang nanti oleh reviewer dan editor,” imbuh Lukman.

Sementara itu, Direktur Jurnal dan Publikasi Ilmiah UNIKOM, Poni Sukaesih Kurniati menjelaskan, kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari program GRADASI yang menjadi semangat utama LLDIKTI Wilayah IV untuk meningkatkan publikasi artikel ilmiah khususnya di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV.

“Tujuan utama dari kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi dosen-dosen di lingkungan LLDIKTI Wilayah IV dalam menulis artikel ilmiah. Mudah-mudahan selain mendapatkan pendampingan, bisa sampai submit artikel,” kata Poni.

Ia menambahkan, bukan hanya mampu menulis dan submit, tapi para dosen juga jadi memiliki kepercayaan diri untuk mempublikasikannya karena kadang kala banyak yang artikelnya sudah bagus, tapi masih tidak percaya diri untuk publikasi.

“Ini harus dijadikan sebagai tanggung jawab moral sebagai akademisi. Kegiatan coaching ini berlangsung dengan baik dan berdiskusi dengan aktif. Pemateri hari ini merupakan para reviewer jurnal. Jadi, mohon manfaatkan momentum ini dengan semaksimal mungkin,” harapnya.

Menjelaskan lebih lanjut, salah satu Narasumber Penulisan Artikel Ilmiah, Lia Warlina menyebutkan, dalam sebuah penelitian pentingnya bagi para dosen untuk berjejaring, memperbanyak relasi, bahkan bisa membuat satu tulisan bersama.

“Banyak yang penelitiannya keluar dari jalur atau tidak linier dengan jurusan/pendidikan.

Sebaiknya itu dihindari agar kita tidak melakukan pelanggaran aktivitas akademik,” tutur Lia.

Ia juga menyampaikan sejumlah tips yang bisa diaplikasikan para peserta dalam menulis artikel dan meramunya dengan lebih menarik, sehingga akan terlihat beda saat ditinjau ulang oleh reviewer dan editor.

Share:

More Posts